Beberapa bulan berlalu, dan bahaya corona masih mengintai di sekitar kita. Vaksinnya belum ditemukan, dan angka kasus baru masih saja bertambah signifikan. Di sisi lain, masih banyak pekerjaan rumah kita.
Keluarga yang berusaha menggeliat dari jeratan krisis finansial, karyawan dengan setumpuk pekerjaan dan target yang tertunda, pemilik usaha yang terus berkreasi mencari strategi dalam situasi serba tak pasti, relasi yang problematik di tengah tekanan pandemi, orang tua yang sibuk dengan sekolah daring anak-anaknya, dan masih banyak agenda lain yang belum terealisasi.
Ada yang optimis, ada yang skeptis, ada yang pesimis, ada pula yang apatis. Setiap orang punya persepsi untuk memaknai situasi itu.
Banyak pula yang melakukan analisa dan prediksi, Namun tak ada satupun yang mengetahui dengan persis, kapan pandemi ini akan berakhir. Banyak hal yang mungkin terjadi, tidak pasti, dan di luar kendali.
Banyak tantangan yang bakal dihadapi dalam beberapa bulan ke depan, bersamaan dengan era new normal di tengah pandemi yang belum mereda. Kembali beraktivitas secara normal dalam situasi yang tidak normal.
Berdamai dengan situasi yang penuh ketidakpastian, serta beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk saling menjaga kesehatan dan keselamatan.
Apa yang harus kita lakukan?
- Pertama, gunakan growth mindset, bukan fixed mindset.
Menerima dan menyadari bahwa bahaya COVID-19 memang ada di sekitar kita, sehingga perlu siaga dan waspada. Pada saat yang sama, visi dan pengembangan diri harus terus berlanjut. Tetap survive, terus bergerak, dan bertumbuh jadi pribadi yang lebih kuat, lebih kreatif, dan lebih tangguh.
- Kedua, know who you are
Kenali dirimu, potensimu, karaktermu, juga bakat yang kamu miliki. Jika perlu, tanya dan bicarakanlah dengan orang-orang terdekatmu.
- Ketiga, identify your support system
Kenali resources yang ada di sekitarmu, dan siapa support system yang kamu miliki. Pengalaman, pengetahuan, atau keterampilan yang kamu punya. Pasangan, orang tua, keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, komunitas, dan semua orang yang memahami dan memberikan support padamu.
- Keempat, identify your strengths
Ingat kembali bahwa kamu pernah mengalami masa sulit sebelumnya, dan kamu bisa melewatinya. Kenali apa kekuatan atau kelebihan yang kamu miliki.
- Kelima, do something, try, learn, and take action
Terapkan protokol kesehatan, lakukan kegiatan yang menyenangkan, recharge pikiran dengan informasi yang menginspirasi, sibukkan diri dengan aktivitas yang menumbuhkan. Terbuka dengan berbagai hal baru, gali, dan terus eksplorasi. Jalani setiap prosesnya, coba, dan terus belajar.
Situasi ini memang tidak mudah untuk kita semua. Namun di balik kesulitan ini, kita bisa bertahan, bangkit, dan melejit. Bukan untuk dia, mereka, atau siapapun lainnya. Bukan untuk menjadi yang terbaik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Bangkit dan melejitlah, untuk dirimu sendiri. Jadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
By – Nanin Aritrana, S.E., S.Psi., M.Psi., Psikolog, CH., CHt.