Perjalanan hidup dilengkapi dengan berbagai persimpangan, dan di persimpangan itu kita seringkali
berpisah dengan orang‐orang yang sebelumnya menemani perjalanan kita.
Saat pertama kali memasuki usia sekolah dan pertemanan, kita belajar untuk “berpisah” dengan orang
tua dan keluarga. Seiring dengan jauhnya perjalanan yang dilewati, makin banyak persimpangan yang
dilalui. Perpindahan tempat tinggal, pergantian masa sekolah, memasuki dunia kerja, dan
persimpangan‐persimpangan lainnya.
Ada saat‐saat kita berpisah dengan sahabat, keluarga, dan beberapa orang yang biasanya ada di
samping kita. Seiring dengan waktu yang terus berjalan, ada banyak peran yang harus diutamakan,
dan ada jarak yang tanpa sadar kita ciptakan. Makin banyak pengalaman, makin banyak orang yang
ditemui, namun di satu titik tertentu, kadang perasaan kesepian datang menghampiri. Terkadang rasa
kesepian juga datang bahkan saat berada di dekat orang‐orang yang kita sayangi.
Kesepian bukan hanya karena jarak fisik dengan orang sekitar, namun juga karena kurangnya
kedekatan secara emosional. Kesepian tidak selalu berkaitan dengan kuantitas interaksi sosial, tetapi
juga bergantung pada kualitas hubungan kita dengan orang sekitar. Kesepian terkadang juga
menunjukkan kurangnya rasa nyaman dan percaya dengan orang‐orang yang kita kenal. Tidak hanya
dipengaruhi faktor situasional, namun juga dapat disebabkan faktor internal.
Kurangnya kemampuan bersosialisasi, rendahnya self‐esteem, dan kurangnya rasa percaya pada diri sendiri seringkali membuat seseorang merasa tidak pantas mendapat perhatian dari orang lain hingga membuatnya
mengisolasi diri dari lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan kesendirian yang seringkali berkaitan dengan ketenangan, kesepian menunjukkan
kebutuhan atas kehadiran orang lain. Jika kesendirian dilakukan dengan sengaja untuk kembali
terhubung dengan diri sendiri, kesepian justru dirasakan karena adanya kebutuhan untuk terhubung
dengan orang lain. Rasa kesepian dapat muncul kapan saja di kondisi apapun, termasuk di antara
keramaian sekalipun.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan kesepian, antara lain :
1.) Terima dan kenali
Apa yang sebenarnya sedang dirasakan dan dibutuhkan, Saat rasa kesepian muncul, beri waktu pada diri sendiri untuk mengenali apa yang sebenarnya dirasakan. Apakah merasa kurang se‐frekuensi dengan orang sekitar, apakah sedang berada dalam situasi yang berbeda dari ekspektasi, ataukah sedang merasa kurang nyaman karena belum sepenuhnya menunjukkan diri apa adanya?
2.) Memperkuat hubungan yang ada
Rasa kesepian dapat dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas atau kuantitas hubungan dengan lingkungan terdekat, baik orang tua, pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, ataupun sahabat. Walau ada jarak fisik atau kendala kesibukan, tetap saling menghubungi satu sama lain serta meluangkan waktu untuk bertemu.
3.) Mencari support system di lingkungan baru
Di manapun kita tinggal, coba untuk berkenalan dan menjalin hubungan yang hangat dengan siapapun. Meskipun awalnya terasa asing, orang yang kita temui dapat menjadi support system yang kita butuhkan suatu saat nanti. Karena hubungan persahabatan yang kita miliki saat ini juga berawal dari beberapa orang asing yang tidak saling mengenal sebelumnya.
4.) Kegiatan Sosial
Mengikuti kegiatan sosial untuk mengisi waktu luang Selain sebagai distraksi dari rasa kesepian, mengikuti kegiatan sosial dapat membantu seseorang merasa terhubung dengan lingkungan. Rasa bahagia yang muncul saat berinteraksi dengan orang lain dapat meminimalisir munculnya rasa kesepian.
5.) Memelihara hewan
Sama pentingnya seperti hubungan dengan orang lain, memelihara hewan juga dapat memberi perasaan saling memiliki antara individu dengan hewan peliharaannya. Dengan adanya rasa saling memiliki tersebut, individu tidak lagi merasa kesepian.
6.) Self‐care
Saat merasa kesepian, melakukan self‐care dapat membantu seseorang merasa lebih berharga. Dengan berolahraga, makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, serta kegiatan lain yang bermanfaat pada diri sendiri akan meningkatkan perasaan positif, sehingga kegiatan‐kegiatan yang akan dilakukan akan terasa lebih menyenangkan. Hal itu juga dapat membuat seseorang merasa nyaman dengan diri sendiri dan tidak menggantungkan kebahagiaan atas kehadiran orang lain.
Menghilangkan perasaan kesepian tidak harus diusahakan seorang diri. Jika membutuhkan bantuan
ahli, jangan ragu menghubungi Psikolog, Pskiater, atau Konselor kepercayaanmu.
Penulis: Nur Jauharotil Ailah, S.Psi.