“Kak, aku stress, overwhelmed, unproductive” “Saya disorientasi mbak, susah konsentrasi” “Tertekan banget rasanya, hilang fokus, uring-uringan melulu” “I’m anxious and overthinking kak” “Saya stress dampingi anak sekolah daring” WFH. Terdengar menarik pada awalnya, namun kadang tak mudah eksekusinya.
First of all, it’s normal, especially in a such abnormal situation. Jika pandemi ini memberi kesempatan work from home dan sampai saat ini belum menemukan titik nyamannya, beberapa tips ini mungkin bisa membantu
1. Set your time and space for work
Berapa hari seminggu, dan berapa jam sehari? Jam berapa sampai jam berapa? Jangan lupa tentukan juga jam istirahatnya. Kerja produktif juga perlu space yang nyaman. Meja-kursi atau cukup bantal duduk di sudut tertentu, yang penting konsentrasi terjaga dan mood positif untuk bekerja. Fleksibel harus, tapi perlu disiplin untuk menjalani WFH.
2. Create a work priority checklist
Pekerja kantoran perlu memperhatikan arahan dan target dari perusahaan. Para professional dan wirausaha perlu menetapkan target personal. Perhatikan juga aktivitas selain pekerjaan, seperti tugas kerumahtanggaan, kebutuhan keluarga, dan kebutuhan personal. Tentukan target bulanan, mingguan, dan harian, lalu susun to-do-list dan berikan check list untuk setiap “well done”. Jangan tergoda dengan kesan “punya sehari penuh untuk bekerja”. Lebih baik sedikit-sedikit rapi rutin dan konsisten. Tahan diri agar tidak banyak sibuk dengan media sosial, kecuali jika memang dibutuhkan. Jika media sosial menjadi bagian dari pekerjaan, fokus dan secukupnya.
3. Stay connected
Jaga komunikasi dengan rekan, atasan dan seluruh tim kerja. Segera komunikasikan jika ada kendala dalam tugas-tugas yang perlu kolaborasi, sempatkan “say hello” jika tidak ada tugas khusus yang perlu dikoordinasikan. Saling sharing dan support sangat diperlukan selama work from home. Mengkomunikasikan cara kerja dengan keluarga dan orang terdekat juga sangat diperlukan. Kenapa? Agar bisa saling memahami dan memberi toleransi.
4. Stay healthy
Penuhi kebutuhan fisik, dengan asupan yang bergizi, waktu istirahat yang cukup, dan sempatkan exercise, jogging, gym, atau sekedar berjemur di pagi hari. Bersepeda juga bisa menjadi pilihan.
5. Be yourself
Kenali preferensi cara kerja yang nyaman, serta batas toleransi untuk setiap situasi yang sedang dihadapi. Kenali juga bagaimana coping dan solusi yang paling tepat untuk dilakukan. Lakukan manajemen diri dan kelola emosi. Jika telah tuntas dengan semua tugas, tentukan satu aktivitas yang bukan sekedar rutin, namun lebih berorientasi pada pengembangan diri, misalnya membaca, menulis, atau menekuni hobi tertentu. Jadikan kerja dari rumah sebagai training camp untuk meraih achievement atau keterampilan baru.
By – Nanin Aritrana, S.E., S.Psi., M.Psi., Psikolog, CH., CHt.